Pada atas pohon sang Elang terbang di langit biru |
Berjuang untuk berjalan maju
Melawan malas dan letih berbagai pertanyaan yang tak berjawab, penantian lama dan kebingungan akan langkah kedepan
Berusaha bersabar atas diri sendiri, sering gagal dan
gagal...
Mencoba lagi membangun semangat baru, walau waktu terasa semakin melaju
dan asa menipis
Semakin sulit tuk berdiri tegak menatap ujung lorong, saat
serasa tertinggal dibelakang dan semakin mengecil rekan seperjalanan
Takut kadang muncul. Coba tepis dengan doaku yang berisikan ‘Tuhan
pasti mengasihi, Dia ingat akan adanya aku ini”
Gentar rasa hati
Tak memiliki kuasa, melawan semua mata dan bibir yang
bertanya
Membayangkan masa depan pun menjadi suatu yang menakutkan
Ketika sampai pada titik buntu, berdiam diri
Teringat DIA telah melalui semua yang tergetir dalam hidup,
dan IA berhasil sampai titik akhir
Taat, kuat, ikhlas dan tuntas,
Persis seperti kehendak Sang Pencipta, sehingga Engkau
dikatakan sebagai Anak kesayanganNYA.
Bantu meneladani Engkau, Sang Putra
Menjadikan diriku putri yang cukup indah bagi Sang Pencipta
Menjalani dengan ikhlas dan tuntas seperti kehendakNYA
Dan …
Temanilah dalam perjalanan itu…
Temanilah kala jatuh,
Temanilah kala penuh tawa
Tamanilah kala berair mata
Temanilah kala sepi
Temanilah kala tak berdaya
Temanilah kala bersemangat
Temanilah kala hening
Agar dengan bening
ku lihat Engkau, bukan aku lagiAnak Dayak Punan dipedalaman Segah |