Aku tidak tahu bagaimana bercerita dengan baik tentang "kekacauan" yang sedang terjadi dalam diri...
Dalam sekian pergumulan yang datang secara beruntun, terasa telah membuat "kekeringan" dalam inti batin yang terdalam. Rasanya aku ingin berlari... lari...lari...menjauh, untuk mencari tempat yang teduh. Dimana aku sangat rindu untuk hanya berdiam saja. Menikmati keberadaan diriku seutuhnya... menenggok kekedalam sanubari yang tak pernah diperhatikan dengan sangat baik... mencari mimpi yang DIA inginkan untuk dibangun melalui diri ini... bercakap-cakap mesra bersama Sang Pemilik...berbagi vision ... menumbuhkan harapan dan menguatkan langkah yang telah terasa goyah ini.
Dalam kekekeringan kali ini, kesedihan menyertai dengan lekat. Hingga sangat sulit sekali tuk berpikir jernih...sulit tuk melihat dengan jernih dan tenang
Terasa sulit tuk bersabar dan sangat sulit tuk meyakini bahwa pada saatNya akan tiba giliran tuk bersuka cita. Bukankah hidup itu ibarat roda pedati ?
Ini adalah saat dimana diriku sedang diijinkan untuk berada dibawah.
Merasakan kerikil-kerikil tajam... merasakan gesekan dengan aspal, tanah dan pasir...merasakan panas dan basahnya jalanan... Sampai kapankah ?
Adakah kesebaran akan menyertai saat kerikil-kerikil menusuk-nusuk, gesekan yang sedang mengauskan semangat dan harapan, dan saat panas dan dingin menerpa merasuki sanubari dan kalbu???
Saat seperti inikah yang IA rasakan berada di taman Getsemani waktu itu ?? Terasa sendiri dan sunyi.
Aduuhh...mampukan kulihat cahaya dan menguatkan harapan...
No comments:
Post a Comment