Tidakkah dia tahu, bahwa anjing tidak pernah mengasihi..??!! Anjing hanya pernah membalas belas kasih dari orang yang telah memeliharanya...memberinya makan dan memberinya perhatian. Dan itu namanya bukan bagian dari mengasihi dan dikasihi !!
Lagi pula, aku tidak ingin memelihara seseorang sehingga aku mendapat balasan kasih...
Atau agar ada yang mengasihi dan memperhatikan..sama sekali bukan itu yang kumaui!! Itu namanya tidak tulus.
Memang apa salahnya untuk jujur pada diri sendiri dan mengakui bahwa daku belum siap tuk pernikahan pada orang2 tertentu ??
Bukankah lebih baik mengakui keadan diri dan membenahinya sebelum memulai sesuatu ??
Dari pada, memaksakan diri untuk memulai sesuatu hubungan, dan sambil berjalan berharap diri akan menjadi siap dan mampu...
Bagaimana jika setelah menjalani hubungan sekian waktu....ternyata diri tidak juga siap ?? Bukannkah sangat menyedihkan bagi pihak yang selama ini tidak mengerti permasalahan sebenarnya..??
Yah..seperti dirinya itulah..yahhh seperti cerita sejarah si Boga itu sendiri...
Setelah sekian tahun ia menjalani suatu hubungan dgn M tetapi kemudian dia memutuskannya dengan alasan tidak siap terhadap pernikahan(seperti alasan yang ia berikan dan katakan pada M dan juga pada orang tuanya). Bukankah itu sangat menyakitkan bagi M... setelah sekian waktu...dijalani bersama..setelah sekian waktu membangun mimpi bersama..dan setelah sekian waktu tuk saling mengenal...tapi semuanya harus diakhiri dengan alasan "TIDAK SIAP"
Akan tetapi, bagaimana mungkin hal itu terjadi....??? bagaimana bisa alasan itu muncul...???
Jika hanya selang beberapa hari kemudian...si Boga ingin memulai suatu hubungan baru dengan orang yang baru...?? (bahkan ku merasa, sebelum ia memutuskan hubungan lama, ia telah merencanakan akan memulai sesuatu hubungan baru)
Bukankah ia berprinsip..bahwa ujung dari suatu hubungan itu untuk pernikahan ??
Berarti dengan kata lain, ia telah mempersiapkan diri tuk menikah dgn wajah baru V tersebut ??
Lantas...mengapa harus mengakhiri suatu hubungan dengan suatu alasan yang sangat bertolak belakang dengan harapannya dalam memulai hubungan dengan V ??
Bukankah ini gambaran oportunis ?? Gambaran ke plin-plan an ??? Gambaran diri yang takut mendapat image buruk dari orang tua ??
Lantas...dengan gambaran diri yang seperti itu... si Boga berusaha memberi kata "anjing" sebagai jawaban dari keinginan ku diatas...
Tidakkah dia menyadari...akibat dari perbuatannya tersebut...telah menambah suatu pesimisme dalam diri terhadap kaum adam...
Tidakkah dia mengerti... bedanya anjing dan manusia ???
Tidakkah dia tahu bedanya mengasih dan membalas budi ??
No comments:
Post a Comment