My Fav Quote

Thursday, July 31, 2008

Di Penghujung

Ada aneka macam impian, keinginan, cita-cita yang selalu berterbangan dalam benak dan kepala ini. Kadang-kadang keinginan itu begitu kuat dan menggoda, begitu indah dan menantang, begitu indah dan merindukan tuk segera diwujudkan. Kapankan waktu itu tiba...begitulah terkadang jeritan jiwa yang mendamba dan merindu detik-detik terwujudnya sebuah impian dan cita-cita menjadi realita.

Bila waktu itu tiba, pastilah jiwa bersorak gembira, bersenandung riang dan bersyukur tak henti saat menyadari bahwa ia telah memenangkan garis finish yang seolah-olah berada diujung yang tak kunjung tergapai.

Penantianku pun seperti itu...
Aneka pergulatan, kerja keras, semangat, suka cita, sakit hati dan keperihan yang mengiringi terbangunnya sebuah impian lama. Tidak mudah, sungguh sangat tidak mudah.
Saat kelelahan mendera, ingin ku mundur dan berganti dengan keingin-keinginan lainnya. Tetapi tanpa terduga datang ajakan dari teman-teman..."Ayo, bersemangat, engkau hanya butuh istirahat sesaat, bukan pergi dan meninggalkan impianmu"

Begitulah siklusnya...

Besok akan menjadi penghujung perjalananku di tempat ini...
Sebuah tempat yang sangat banyak membagikan kekayaan dan pengalaman...
Sebuah tempat yang sungguh ku syukuri pernah menjadi bagian dari sejarahku...
Sebuah tempat yang memberi keindahan dikala kegersangan panas gurun terasa menyiksa...

Tak lama perjalan ditempat ini..tetapi ia telah menancap cukup dalam.
Dan ku yakin segala sesuatu memang harus terjadi pada waktunya.

Mungkin esok memang waktu yang DIA inginkan tuk menjadi penghujung.
Mungkin lusa, DIA telah mempersiapkan arena baru yang lebih indah bagi sang jiwa.
Mungkin aneka keindahan telah DIA persiapankan didepan sana & menunggu tuk dijelajahi.

Semoga pertualangan berikutnya akan semakin sesuai dengan impianMU...
Semoga perjalanan selanjutnya semakin membentuk diriku serupa dengan citraMU...
Semoga karyaku nanti semakin berkenan dihadapanMU...
Semoga makna hidupku semakin berkenan bagiMU.

Itulah keinginan dan kerinduan terdalam jiwaku, wahai Kekasih Jiwaku.


Akhir July 2008
Sebelum meninggalkan ASEAN Secretariat

Tuesday, July 15, 2008

Apakah engkau tahu, apa yang DIA inginkan daripadamu, Jun ?

Kita telah mengenal dan percaya akan cinta Allah terhadap kita," kata seorang teman.
"Tentu saja!".
"Bagaimana kita tak dapat percaya akan cinta setelah mengenalnya ?"
"Bagaimana kita tak dapat mengenalnya setelah cinta itu dinyatakan kepada kita ?"

"Apakah engkau benar-benar yakin akan hal itu ?" ia bertanya

Kuakui dan kurasakan...

Betapa baiknya DIA mengetahui
tanda-tanda cuaca di langit,
pikiran-pikiran manusia di bumi ini,
keindahan kuntum-kuntum bunga di padang
serta perangai burung-burung di udara !

Terkadang daku membayangkan...

Bagaimana manusia yang selalu menyibukkanNya,
dengan pertengkaran-pertengkaran yang tolol,
dengan keluhan-keluhan mereka
serta permintaan-permintaannya
yang sangat ingat diri,
dengan kepala batunya serta hatinya yang bandel,
Jika IA telah puas dengan manusia,
pastilah DIA akan pergi dengan sebuah perahu
bersama kelompok kecil
sahabat-sahabatNya yang setia
dan menarik nafas di laut yang mercak-mercik.

Daku juga membayangkan...

Sama seperti daku mencari sekedar kesunyian
atau suatu hembusan angin yang segar
sebelum memulai hari baru,
IApun pernah melakukan hal yang sama,
bahwa Ia pun mengalami kebutuhan yang sama
dan merasakan kenikmatan-kenikmatan sederhana itu?

Lalu muncul keinginan...

memiliki sikapNya terhadap 'orang' yang paling tak dihargai,
Ia menunjukkan cinta sedemikian rupa,
Ia menunjukkan kepercayaan,
yang begitu mendesak dan tak terduga,
sehingga menjadi sumber kemurahan hati serta iman yang mengagumkan.
Sehingga perasaan-perasaan yang seolah
telah kering selama-lamanya
mulai mencair kembali dan mengaliri diri 'orang',
membuat 'orang' terapung-apung,
menghayutkan dan membuat 'orang' bertobat.

Kemudian...

TeladanNya terhadap orang-orang yang "dibuang",
Ia memilih tuk berhenti dihadapan mereka,
menatap mereka dengan kepercayaan
yang begitu besar,
dan mencintai mereka
dengan kesederhanaan yang begitu lugu,
dengan kelembutan yang begitu tidak-biasa,
dan kegembiraan yang membara-bara,
sehingga pastilah Ia menarik ke luar
dari hati mereka yang keras
dan tidak tahu belas kasihan,
suatu ledakan terima kasih, kagum dan terpikat.

Dari setiap orang
Tuhan menantikan sesuatu yang paling hebat.

"Apakah engkau tahu, apa yang DIA inginkan daripadamu, Jun ?" kembali ia bertanya.

Dan ku jawab dalam bisu
dengan kembali merenung...
dan mencari...

Sumber inspirasi : "Kaulah Orangnya by Louis Evely"

Friday, July 04, 2008

Salam

Malam menghadirkan bulan
Sang Bulan membangkitkan kenangan
Akan seseorang entah telah terbang kemana

3 malam dalam perjalanan pulang
Mata memandang bulan
Teringat akan seseorang yang terpana pada purnama

Sambil memandang bulan
Dikekelaman malam
Ku sampaikan salam
Salam selamat malam...!

Search This Blog