My Fav Quote

Wednesday, June 04, 2008

Nakal

Ada hasrat penasaran dalam diriku. Aku ingin tahu apa saja yang berkecamuk dalam diri orang-orang yang diberi cap nakal, bandel, menggoda dan sulit diatur. Gejolak apa saja yang muncul dalam diri mereka, dorongan-dorongan apa yang muncul dalam pikiran dan hati mereka, dan pergulatan seperti apa yang terjadi dikedalam diri yang ingin mereka menangkan, atau tundukkan atau musnahkan. Aku sungguh-sungguh ingin tahu!

Aku juga ingin tahu bagaimana rasanya menjadi nakal itu sendiri. Seperti apa sensasi yang yang tercipta dalam diri sang nakal, saat ia menyadari bahwa ia sedang memasuki wilayah nakalnya, wilayah yang dianggap tidak biasa oleh orang-orang bersih, wilayah yang yang seolah-olah ditabukan untuk dibicarakan atau diungkapkan apalagi dilakukan.

Seolah-olah ingin membuktikan anjuran yang pernah kudengar dari Bu Anton, "jika engkau ingin tahu bagaimana rasanya menjadi suatu pribadi yang sungguh-sungguh bukan dirimu, maka cara satu-satunya adalah dengan memasukinya". Maka kujelmakan diriku menjadi sesuatu yang belum pernah kumiliki, sesuatu yang jauh dari persepsi, penilaian dan pendapat orang-orang terhadap diriku selama ini. Aku mencoba untuk menjadi nakal dan menggoda. Bukankah selama hidupku ini belum pernah ku mendapat brand nakal dari lingkunganku ??? Mereka hanya mengenalku sebagai pribadi yang baik dan kini ku ingin menjadi sesuatu yang lain, yang serasa menggoda.

Kucoba memasuki arena nakal dengan bantuan imajinasi dan fantasi-fantasiku. Ku biarkan hal yang paling liar muncul dan berkembang dalam diriku kemudian kucoba ungkapan dalam percakapan, dan kuamati akibat dan gejolak yang muncul karenanya. Benar-benar ku hayati penaran nakal ku itu. Ku sungguh ingin tahu seperti apa akibatnya dalam diriku! Ku ingin tahu sekuat apa aku mampu bertahan! Ku ingin tahu seperti apa kenakalan itu sendiri mampu menguasai kekinianku. Ku goda marabahaya dan ku uji diriku!

Setelah sekian waktu berlalu, daku mampu melihat, merasakan serta berkesimpulan.
Memang saat permainan dimulai rasanya sangat menantang dan menyenangkan, tetapi setelah ku coba berani sampai pada titik puncak kenakalan itu sendiri, semuanya menjadi sesuatu yang tak lagi menggetarkan! Nah, jika pemahaman tak menggetarkan ini telah merasuki diri maka hasrat tuk nakal itu sendiri sirna entah menguap kemana!
Ku ketahui juga bahwa aneka dorongan yang coba muncul dalam diri ternyata tidak akan bertahan lama jika kesadaran akan baik dan buruk muncul pada saat yang tepat, bahkan dorongan itu tidak mampu menguasai keberadaan diri. Untuk sementara itulah yang ku temukan dari kenakalan yang sengaja ku ciptakan di bulan Mei 2008.
Mengapa aku menuliskan hal ini ???

******
Entah apa yang ada dalam benaknya saat ia mengetahui bahwa hatinya telah terpikat oleh orang yang telah dimiliki oleh kaumnya sendiri ?? Entah apa yang ada dalam pikirannya saat ia mengetahui perasaanya yang dikandung hatinya ? Entah apa ia sungguh-sungguh menyadari setiap tindak dan perkataannya dalam kebersamaan itu merupakan awal dari kesedihan yang akan dialami seseorang nantinya ? Entah apa dengan sengaja ia memulainya dengan alasan hanya sebagai teman karena ia sendiri ? Enta apa ia menikmati semua peran yang ia mainkan itu ? Entah apa dia barkata jujur bahwa itu semua adalah kebetulan dan tidak direncanakan ?
Tetapi daku melihat bahwa sesungguhnya dia telah lama menggandungi perasaan terhadap orang itu secara diam-diam. Sesungguhnya, ia hanya menunggu waktu yang tepat saja! Sesungguhnya ia tidak pernah memikirkan perempuan lain yang sedang mengalirkan airmata itu! Ku ingin berkata "Bukan kaum adam yang sesungguhnya sering menyakiti hawa, tetapi para hawa sendirilah yang sering menyakiti kaumnya".
Sungguh menyedihkan!!
******
Jika engkau pernah menjadi nakal,
maka engkau akan tahu apa sesunguhnya yang mendorong seseorang menjadi nakal.
maka engkau akan tahu bahwa jika prinsip akan baik dan buruk terpatri kuat didasar hati, maka aneka hasrat yang menggoda itu dapat engkau atasi walau harus engkau bayar dengan pergulatan batin dan perjuangan airmata! Engkau pasti menemukan jalannya.
Berprinsiplah!! Jangan sampai menyakiti kaummu sendiri!!

No comments:

Search This Blog